January 8, 2013

Sherlock: The Casebook



Sherlock: The Casebook
Hardcover, 160 pages
Publication Date: October 25th, 2012 by BBC Books
ISBN: 9781849904254


Buku ini diawali dengan peringatan: “Don’t buy this book… only an idiot would be impressed,” yang datang dari Sherlock. Dan ya, karena memang saya seorang yang teramat bodoh—kalau dibandingkan dengan Sherlock—saya memutuskan untuk tidak mengacuhkan peringatan itu dan tetap membacanya.

Dan saya sangat terkesan.




Saya hampir tidak pernah membeli buku-buku seperti Sherlock: The Casebook, yang adalah official guide dari mini seri serial TV BBC, Sherlock. Buku-buku seperti ini umumnya disebut coffee table book yang isinya cenderung ringan dan menghibur sekaligus informatif, untuk dibaca sekelebat oleh teman-teman yang bertandang ke rumah untuk minum kopi. Bukan karena saya tidak menyukai buku-buku yang minim narasi, yang umumnya hanya memuat foto-foto, wawancara, beberapa esai dan segelintir fitur lainnya, tetapi seringkali buku seperti ini harganya terlampau mahal untuk kantong pelajar seperti saya.

Sherlock: The Casebook

Bicara tentang Benedict Cumberbatch, tentu tidak bisa lepas dari serial Sherlock produksi BBC yang telah mengangkat namanya ke jajaran aktor paling populer saat ini. Maka sebagai tulisan pertama untuk blog ini, saya memilih membahas Sherlock: The Casebook, buku panduan serial tersebut.



Sherlock: The Casebook


Penulis: Guy Adams
Penerbit: BBC Books
Tebal: 160 halaman
Beli di Amazon 
Beli di Bookdepository
ISBN 13: 9781849904254 
ISBN 10: 1849904251

Bila mendengar kata guide book dari film atau serial TV populer, apa yang terbayang oleh kalian? Sinopsis cerita, wawancara para artis dan staf yang terlibat, parade foto-foto yang menawan? Sherlock: The Casebook juga berangkat dari konsep dasar yang sama, namun dengan cara pendekatan yang berbeda.

Di awal buku kita akan disuguhi wawancara dengan Steven Moffat dan Mark Gatiss, duo troll kreator yang bertanggung jawab atas lahirnya Sherlock. Mereka bercerita bagaimana ide untuk 'membawa' Sherlock Holmes, tokoh detektif terkenal sepanjang masa, ke zaman modern muncul saat mereka sedang dalam perjalanan kereta api bolak-balik London-Cardiff. Moffat mulai merasa bahwa idenya dan Gatiss bukanlah sesuatu yang buruk setelah sang istri, Sue Vertue, yang belum pernah membaca atau tertarik dengan Sherlock Holmes menyarankannya untuk mewujudkan ide tersebut. Moffat berpendapat bahwa tidak masalah bila latar kisah Sherlock Holmes diubah ke era modern karena unsur petualangan di dalamnya tetap relevan sepanjang masa.

Selamat datang di BBC!

Selamat datang!

Ehm, sebelumnya perlu dijelaskan bahwa kata 'BBC' di sini bukan singkatan dari British Broadcasting Corporation, stasiun televisi dan radio kenamaan asal Inggris Raya. Walau harus diakui tanpa salah satu serial tayangan mereka, mungkin para pengasuh blog ini tidak akan pernah bertemu. Dan salah seorang di antaranya tidak akan merasa perlu mengambil kursus kilat tentang fandom terbaru artis-artis negara yang terkenal dengan tradisi tea time tersebut. Dan mungkin blog ini tidak akan pernah muncul.

OK. Lanjut. Blog ini dibuat oleh dua orang penggemar aktor Benedict Cumberbatch yang merasa membutuhkan media lain untuk menyalurkan obsesi kekaguman mereka terhadap aktor satu ini. Selidiki punya selidik, ternyata Mr Cumberbatch memiliki hobi yang sama dengan kami berdua (lihat cerita lengkapnya di sini). Dan... BANG! Lahirlah Benedict, Books and Co. alias BBC.




Di blog ini kalian akan menemukan kumpulan review karya-karya literatur yang berkaitan dengan seorang Benedict Cumberbatch. Meski porsi review terbesar adalah untuk buku, sesekali kami juga akan mengulas media lain seperti film, drama radio atau puisi.

Akhir kata, semoga blog kami dapat menambah wawasan baik untuk para penggemar Benedict Cumberbatch maupun para pencinta buku di Indonesia.