May 25, 2013

War Horse



Judul: War Horse (Movie Cover)
Penulis: Michael Morpurgo
Penerbit: Scholastic Press
Jumlah Halaman: 192 halaman
Terbit: 1 November 2011
ISBN 13: 9781405259415


Rasanya sudah tak terhitung lagi jumlah novel bertema perang. Banyak   pengarang yang menggambarkan betapa dahsyatnya penderitaan manusia yang harus terseret oleh kejamnya perang dalam karya-karya mereka. Namun mungkin kita lupa bahwa tidak hanya manusia, makhluk hidup lain juga tak luput dari hal yang sama, terutama hewan-hewan yang bertugas 'mendampingi' manusia di garis depan. Lewat War Horse, Michael Morpurgo mencoba 'memotret' dahsyatnya perang lewat mata seekor kuda.


Plot:

Meskipun harus berpisah dari induknya dalam sebuah lelang, Joey, seekor anak kuda berbulu merah kecokelatan dengan belang putih berbentuk bintang di dahi, masih beruntung karena menerima kasih sayang tak terhingga dari Albert, putra pasangan Narracott. Ayah Albert, Ted, membeli Joey saat dirinya dalam keadaan mabuk dan mengancam bila anak kuda itu tidak bisa dikendalikan juga, ia akan menembak mati Joey. Berkat usaha keras Albert, akhirnya Joey bisa dijinakkan dan bahkan dimanfaatkan untuk membajak ladang. Albert dan Joey pun seolah tak terpisahkan lagi.

Ujian pertama persahabatan kedua makhluk yang berbeda itu pun tiba. Menjelang pecahnya Perang Dunia I, Ted memutuskan menjual Joey kepada pasukan kavaleri Inggris dengan alasan keuangan. Sia-sia usaha Albert mencegah kepergian sahabatnya. Kapten James Nicholls, perwira yang membeli Joey, berjanji pada Albert bahwa ia akan merawat kuda itu sebaik-baiknya sampai anak muda itu kelak siap bergabung dalam militer. Penampilan Joey di tengah pasukan terbukti sangat menonjol, sejajar dengan Topthorn, kuda hitam milik Mayor Jamie Stewart.

Permainan nasib tidak mengizinkan Joey terus bersama pasukan Inggris. Alih-alih, ia malah jatuh ke tangan pasukan Jerman yang menjadi musuh Inggris sebelum 'mendarat' di lumbung peternakan seorang gadis cilik Prancis, Emilie.

Beberapa tahun berlalu sudah. Albert yang kini sudah cukup umur tetap tidak bisa melupakan Joey. Ia memutuskan mendaftarkan diri sebagai anggota pasukan Inggris dengan misi utama membawa pulang kembali sahabatnya. Akankah misinya berhasil?

Opini:

Walau pangsa pembaca utama War Horse adalah anak-anak usia 8 tahun ke atas,   orang dewasa tetap bisa ikut menikmatinya. Gaya bertutur Michael Morpurgo terbilang sederhana, tapi cukup mampu menggambarkan kejamnya perang tanpa harus menampilkan adegan penuh darah (apalagi mengingat kisah ini dituturkan dari sudut pandang seekor kuda!). Salah satu adegan yang nyaris membuat saya menangis adalah saat Joey harus kehilangan salah seorang pemiliknya di tengah rentetan senjata mesin.

Satu hal lain yang saya sukai dari novel ini adalah betapa Morpurgo menggambarkan Joey sebagai sosok yang mampu memberi inspirasi, baik untuk pihak lawan maupun kawan. Adegan favorit saya adalah saat pasukan Inggris dan Jerman yang sudah saling berhadapan, tetapi rela mengesampingkan permusuhan untuk sementara demi menyelamatkan Joey yang terjerat kawat berduri.

"In an hour, maybe, or two," he said. "We will be trying our best again each other to kill. God only knows why we do it, and I think he has maybe forgotten why. Goodbye, Welshman. We have shown them, haven't we? We have shown them that any problems can be solved between people if only they can trust each other. That is all it needs, no?"

Benedict Cumberbatch dan Tom Hiddleston dalam
War Horse (2011)
Tahun 2011, tepat di hari Natal, versi film War Horse resmi ditayangkan di USA dan Kanada. Disutradarai oleh Steven Spielberg, film ini merekrut para artis dari Eropa, terutama dari negara-negara yang disebutkan dalam novel: Inggris, Prancis dan Jerman. Jeremy Irvine terpilih memerankan Albert Narracott, tidak ketinggalan dua pangeran Tumblr aktor Inggris lain yang juga sedang menanjak namanya: Benedict Cumberbatch dan Tom Hiddleston.



Tentang Pengarang:




Michael Morpurgo lahir di Inggris pada 5 Oktober 1943. Ia dikenal sebagai pengarang cerita anak-anak terkemuka yang sudah menulis lebih dari 120 buku. War Horse yang pertama kali terbit pada tahun 1982 ditulisnya berdasarkan pengalamannya bertemu beberapa orang yang pernah terlibat dalam Perang Dunia I dan seorang anak di kamp pelatihan peternakan milik Morpurgo sendiri. Anak yang konon bernama Billy itu sempat divonis tidak bisa bicara, sampai suatu malam Morpurgo memergokinya di istal sedang bercakap-cakap dengan salah seekor kuda di sana.

2 comments:

  1. baru nonton filmnya saja, kok bagiku kurang "nendang" ya...kurang bikin trenyuh. plotnya mirip2 film Lassie sama Black Beauty. Tapi lumayanlah ada Benny sama Hiddles di film ini X)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga udah nonton filmnya. Mungkin kurang nendang karena di versi film nggak diperlihatkan bagaimana perasaan Joey? Kita cuma tahu dari ucapan para manusia di sekitarnya saja ^^

      Delete